YOONHA TODAY

"Yakin mau bertaruh?? Katy mencondongkan badannya ke arah irfan. Ia melambaykan seberkas kertas yang masih di pegangnya. Irfan sejenak melirik ke arah kertas itu, ia pun melirik lagi kehadapan katy. "Tentu saja !. Memang nya hanya orang seperti mu saja yang bisa masuk Universitas, setiap orang juga bisa melakukannya ! hanya sajaaa...." Irfan menghentikan ucapannya.
"Hanya saja???" Lanjut katy dengan senyum simpul. "aku akan berusaha!". Jawab irfan dengan penuh semangat. Ia tahu itu adalah jawaban yang amat konyol namunn...  "Itu memang sudah seharusnya kau lakukan!".

Keesokan harinya...

Hari ini, hari kamis sore yang basah, langit gelap, hujan yang turun tak juga berhenti, malah bertambah deras saja. Entah sudah berapa puluh menit katy duduk di loby, sendirian menunggu irfan. Tapi harapannya sia-sia saja, perlahan Katy menghembuskan napas nya. Ia memberanikan diri untuk pulang dan mengakhiri penantiannya. Sementara ia keluarr, rintikan hujan masih membasahi sejalan jalur aspalan dihadapannya. Ia makin merapatkan jaketnya "Dinginnn,  dingin sekali sore ini". Ucapnya Pelan .
Jam kini sudah menunjukan pukul 18:35, sejenak ia menengokk sudut  jalan yang ada disekitarnya. "Seharusnya aku tahu, bahwa dia tidak akn datang menemuiku..".
"KATY ! kau Katy kan??". Langkah katy terhenti ia amat mengenal suara itu. Yaaa suara dari orang yang telah membuatnya menunggu. Dengan segenap keberanian ia membalikkan badannya. Dengan tatapan sendu ia mencoba menatap Irfan. "A..apa, kenapa kau memanggilku?". Taya katy ragu "Ada apa?".
"ia aku tahu, kau katy si gadis jenius dari kelas unggulan yang sering mendapat juara umum itu kan?? maaf telah membuat mu menunggu kemaren ".  Katy mengangguk pelan "Tapi sebenarnya tidak berlebihan seperti itu". Irfan melambaikan seberkas kertas kehadapan Katy". Berhentilah melakukan semuahal bodoh ini !". katanya ketus.
Katy merasa heran,apa yang Irfan maksudkan kepadanya, ia pun meraih kertas itu lalu dibacanya.Ia tersentak lalu mengangkat sedikit dagunya."Berhenti mengirimkan katu ucapan, hadiah, surat, bingkisan, photo, dan semua hal bodoh yang kau lakukan sampai saat ini ". "apaaaa?" tanya katy pelan setengah tak bersuara " Aku tau kau jenius, tapi aku tidak suka gadis yang agresif sepeti kamu. Kau punya kepribasian lain, tunjukan saja sepuasmu asal jangan kau tunjukan semua itu si hadapanku!". Tegas Irfan
Katy makin tak percaya dengan semua yang ia lihat dan dengar hari ini,katy menatapnya tak mengerti, mencari sebuah jawaban!.
Irfan membalikan badannya perlahan " sudah sebelas tahun kita hidup bertetangga tinggal bersebelahan, hanya di pisahkan sebatang bambu itupun hampir mati, selama sebelas tahun itu aku menunggumu mengatakan sesuatu walaupun hanya menyapa. Apakah seberat itu kau menoleh untuku? apakah sebenci itu kau padaku?".
"Akuuuuuu......" Air mata mengalir dari pipinya katy "Aku minta maaf, saat itu aku juga tidak mau meninggalkanmu sendirian aku tidak bermaksud merebut semua hak yang menjadi milikmu". Detik berikutnya. Irfan terteguh " Setidaknya kau ingat aku!". Dan kini Irfan mengerti, akan semua tentang Katy.